Jumat, 08 November 2013

Cara Mengatasi Sembelit Pada Anak


Sembelit atau konstipasi adalah masalah yang sangat umum di kalangan anak-anak. Seorang anak dianggap konstipasi ketika dia buang air besar kurang dari tiga kali tiap minggu serta ketika tinja yang keluar keras, kering, dan besar. Sembelit biasanya tidak terlalu menjadi perhatian karena dapat dicegah dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik anak.

Penyebab Sembelit

Sebagian besar sembelit disebabkan oleh pola makan yang kurang air dan serat. Air dan serat berfungsi untuk membantu pergerakan usus. Anak-anak yang sering makan makanan cepat saji  seperti burger, kentang goreng, milkshake, permen, kue, minuman ringan manis biasanya lebih sering sembelit. Pada bayi, sembelit dapat terjadi akibat transisi dari ASI ke susu formula bayi, atau dari makanan bayi ke makanan padat.

Perlu diingat bahwa beberapa anak menahan pergi ke kamar mandi karena tidak ingin meninggalkan keasyikan mereka bermain,  menggunakan toilet yang jauh dari rumah atau harus meminta ijin orang dewasa untuk pergi ke toilet. Bila hal ini berlanjut maka tinja akan makin mengeras dan terjadilah sembelit.

Stres juga dapat menyebabkan sembelit. Anak-anak bisa sembelit ketika mereka sedang cemas tentang sesuatu, seperti memulai di sekolah baru atau adanya masalah di rumah. Penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan emosional dapat mempengaruhi fungsi usus sehingga menyebabkan sembelit maupun diare pada anak.

Beberapa anak bisa sembelit karena kondisi yang disebut sindrom iritasi usus (Irritable Bowel Syndrome / IBS) yang dapat terjadi ketika mereka sedang stres atau makan makanan pemicu IBS misalnya makanan yang berlemak atau pedas. Seorang anak dengan IBS bisa sembelit atau diare dan disertai sakit perut atau banyak gas. Dalam kasus yang jarang, sembelit merupakan tanda penyakit medis lainnya. Hal tersebut ditandai dengan sembelit yang terjadi terus menerus atau berlangsung selama 2 - 3 minggu.

Gejala Sembelit
Perlu diingat bahwa anak-anak yang berbeda memiliki kebiasaan mandi yang berbeda. Seorang anak yang tidak memiliki gerakan usus setiap hari tidak selalu sembelit. Satu anak mungkin BAB tiga kali sehari, sementara yang lain mungkin BAB setiap 3 hari. Biasanya seorang anak mengalami konstipasi ketika BAB lebih sedikit dari biasanya. Anak dapat mengeluhkan perasaan penuh atau kembung pada perut, atau rasa sakit saat BAB dan berdarah.

Langkah-langkah pencegahan dan pengobatan sembelit:

    Berikan anak lebih banyak cairan. Minum cukup air dan cairan lainnya membantu tinja bergerak lebih mudah melewati usus. Jumlah cairan yang dibutuhkan anak-anak akan bervariasi menurut berat dan usia. Tetapi kebanyakan anak usia sekolah memerlukan 3 sampai 4 gelas air setiap pagi hari. Jika bayi sembelit selama transisi dari ASI atau susu ke makanan padat, coba berikan beberapa ons buah pepaya setiap hari. Jika sembelit terus berlanjut segera konsultasikan ke dokter.

    Konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan roti gandum dapat membantu mencegah sembelit. Serat tidak dapat dicerna sehingga membantu membersihkan usus dengan menggerakkan usus keluar. Diet makanan berlemak, manis, atau tepung dapat memperlambat perut bawah. Sumber serat yng disarankan untuk anak-anak seperti apel, oatmeal, jeruk, pisang, kentang panggang, dan popcorn.

    Pastikan anak-anak mendapatkan cukup olahraga. Aktivitas fisik dapat membantu peristaltik usus untuk bergerak, dorong anak untuk melakukan aktivitas sederhana seperti berlarian, mengendarai sepeda, atau halang rintang.

    Menata jadwal makan secara teratur. Karena makanan adalah stimulan alami untuk perut, makan teratur dapat membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan buang air besar secara rutin. Jika perlu buat jadwal sarapan sedikit lebih awal untuk memberikan anak kesempatan untuk BAB dikamar mandi sebelum berangkat sekolah.

    Mengajari anak untuk rutin ke toilet. Sarankan pada anak untuk pergi ke toilet setidaknya selama 10 menit pada waktu yang sama setiap hari, terutama setelah makan.
Dalam kebanyakan kasus sembelit, perubahan kecil dapat membantu perut anak merasa lebih baik dan mencegah kembali munculnya sembelit.